Senin, 01 Mei 2006

SD Kawasan Pesisir Kekurangan Guru

Tanggal : 1 Mei 2006
Sumber : http://www.indomedia.com/BPost/052006/1/kalsel/lbm5.htm

Pelaihari, BPost
Sebagian besar sekolah, terutama jenjang sekolah dasar (SD), di kawasan pesisir Kabupaten Tanah Laut (Tala) hingga kini masih kekurangan guru.

Sejumlah SD di pesisir Kecamatan Jorong dan Kintap, antara lain, yang sampai saat ini dihadapkan pada terbatasnya tenaga pengajar. Sumber BPost melaporkan beberapa SD hanya ditangani oleh dua orang guru.

Akibatnya, proses belajar-mengajar di sejumlah SD pesisir berjalan apa adanya, jauh dari standar. Ini disebabkan guru yang ada harus mengajar hingga tiga kelas sekaligus sehingga materi pelajaran tidak tersampaikan secara maksimal.

Dikonfirmasi, Jumat (28/4), Kadis Pendidikan Tala Drs H Noor Ifansyah mengakui kurangnya tenaga guru di beberapa SD. "Ini memang menjadi salah satu permasalahan serius. Kami terus berupaya untuk mengatasinya."

Diakuinya pula bahwa Tala tergolong sebagai salah satu daerah di Kalsel yang masih mengalami kekurangan guru dalam jumlah cukup besar, ribuan orang. Terutama pada SD di wilayah pesisir.

"Tidak bisa dipungkiri memang hingga sekarang masih ada beberapa SD yang hanya memiliki 2-3 guru. Tapi, proses belajar mengajar tetap berjalan dan tetap diupayakan secara maksimal," tandas Ifansyah.

Berbagai cara terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diantaranya melalui rekrutmen guru bantu yang berasal dari daerah setempat.

Tahun 2003 lalu rekrutmen guru bantu sebanyak 225 orang dan 245 pada tahun 2004. "Mereka kami sebar ke SD di kawasan pesisir yang sangat kekurangan guru. Contohnya, ke SDN di Desa Sabuhur dan Trans 200," sebut Ifansyah.

Namun diakuinya rekrutmen guru bantu tersebut belum mampu mencukupi kekurangan guru. Apalagi, sebagian diantara mereka terserap menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Tenaga guru hasil rekrutmen CPNS awal tahun 2006 lalu, misalnya, sebanyak 111 orang. Sebagian besar adalah berasal dari guru bantu, hanya 89 orang yang berasal dari umum.

Karena itu, sebut Ifansyah, pengadaan guru bantu diupayakan akan terus dilanjutkan. Ini karena keberadaan mereka cukup membantu mengatasi keterbatasan tenaga pengajar di sejumlah SD.

Strategi lain yang dilakukan, lanjut Ifansyah, yakni memperketat mutasi. Pihaknya tidak akan mengabulkan permohonan pindah tugas--terutama dari desa ke kota--jika tidak ada alasan yang sangat kuat. Kecuali, bagi mereka yang melanjutkan pendidikan (sarjana).

Saat ini ada sekira 20-an guru yang melanjutkan pendidikan sarjana di Banjarmasin dan Banjarbaru. Sebagian dari mereka sebelumnya meminta pindah tugas ke wilayah Kecamatan Bati-Bati dengan tujuan agar lebih dekat dengan tempat mereka kuliah.

"Yang seperti ini, saya maklumi, karena niat mereka meningkatkan kualitas diri adalah hal yang sangat positif. Tapi, setelah mereka merampungkan kuliahnya, tentu kebijakan saya akan lain lagi. Mereka kemungkinan akan disebar ke daerah pesisir lagi," kata Ifansyah. roy