Senin, 07 April 2008

Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Selatan

Tanggal : 1 Mei 2007
Sumber : http://www.gib.or.id/isibuletin.php?&rberita_no=471
Oleh GIB Jember

Memasuki persaingan pasar di era ekonomi Global yang menuntut persiapan baik dari segi mental maupun sarana prasarana, membuat para pelaku pasar lebih pro aktif meningkatkan aspek-aspek perekonomian. Dari sekian banyak sektor ekonomi yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah peningkatan di sektor yang melibatkan masyarakat banyak. Salah satunya dalam peningkatan sektor kelautan. Sebagai salah satu bangsa yang memiliki perairan lebih luas dari daratan, tidak seharusnya kita kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Nenek moyang kita terkenal sebagai pelaut yang ulung dan berani mengarungi samudera. Berbagai tantangan dilautan sanggup dihadapi, meski dengan perahu sederhana, namun nenek moyang kita telah mampu menjelajah dunia.

Berbekal dengan keahlian dan kemampuan serta keaneka ragaman satwa yang hidup diperairan Indonesia inilah yang melatar belakangi pemerintah menggalakkan program peningkatan perekonomian masyarakat pesisir. Dalam program yang berbasis peningkatan ekonomi mikro ini, pemerintah mengharapkan kepada masyarakat pesisir untuk lebih giat lagi meningkatkan perekonomian mereka dengan bantuan kredit lunak yang berpihak pada masyarakat pesisir.

Untuk tahun 2007 ini penggalakan program peningkatan perekonomian masyarakat pesisir diberbagai wilayah sedikit banyak telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Di Kabupaten Jember misalnya, untuk masyarakat pesisir yang berada didaerah selatan pulau jawa ini lambat laun sudah mulai merasakan peningkatan perekonomian mereka dengan adanya program bantuan pemerintah pusat maupun daerah dalam bentuk bantuan lunak yang diwujudkan dalam pembentukan sebuah koperasi binaan Dinas peternakan dan Kelautan Kabupaten Jember.

Pemberian bantuan lunak yang diberi nama LEPM3 ( Lembaga Ekonomi Pemberdayaan Mikro Mina Mitra) merupakan pemberian kredit yang dikelola oleh pihak koperasi Dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Jember. Kredit ini telah dilaksanakan sejak tahun 2003.Pada awalnya program ini bermodalkan Rp 690 juta yang dikelola dengan prinsip simpan pinjam dengan bunga tertentu, namun seiring perkembangan waktu, program ini telah mampu mendirikan sebuah koperasi beranggotakan 326 orang dan berbadan hukum dengan pengelolaan dilakukan oleh menegement tersendiri dibawah naungan pengawasan Dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Jember.

Kini koperasi ini telah bermodalkan 1 Milyar rupiah. Menurut kepala dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Jember, Dady saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, koperasi tersebut dalam sirkulasi sistem kerjanya menganut sistem simpan pinjam dari anggotanya serta memberikan pemenuhan kebutuhan mereka dalam usahanya mencari penghidupan dilaut.

Dengan membentuk sebuah kedai pesisir yang kini beraset kurang lebih 200 juta koperasi tersebut telah mampu menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat pesisir, mulai dari kebutuhan sembako, sampai kebutuhan lainnya yang dapat diperoleh dengan harga dan fasilitas yang mudah.

Namun dikatakan oleh Daddy, selain masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala, masyarakat pesisir masih dianggap kurang terlalu konsumtif terhadap keberadaaan koperasi yang dalam permodalannya mendapat bantuan dari Bank Bukopin ini. Selain itu potensi laut yang besar untuk Kabupaten Jember masih kurang optimal dalam pengelolaannya.

Hal ini terbukti dengan banyaknya wilayah pantai yang seharusnya sangat potensial sekali dalam peningkatan perekonomian masyarakat pesisir pantai selatan Jawa ini, ternyata belum tersentuh. Misalnya di daerah Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. Didaerah yang sangat strategis apabila dilakukan kegiatan perekonomian masyarakat pesisir ini masih dibiarkan begitu saja.

Dengan kedalaman garis pantai yang mencapai 20 meter dari bibir pantai serta adanya pulau nusa barong yang menghalangi wilayah ini apabila ada gelombang besar memungkinkan sekali apabila dilakukan sebuah survey baik dari pemerintah daerah maupun pusat untuk membangun sebuah pelabuhan laut sebagai jalur alternatif untuk wilayah timur.

Kepala Dinas Pternakan dan Kelautan Kabupaten Jember berharap untuk kedepannya nanti, wilayah-wilayah yang masih belum tersentuh tersebut bisa dimanfatkan dan digunakan untuk kemajuan serta peningkatan perekonomian masyarakat pesisir selatan pulau Jawa, khususnya bagi masyarakat Jember.

Tidak ada komentar: